-->

Ads 720 x 90

Fiksioner Free Blogger Theme Download

Mengenal Tujuan Pendidikan Menurut Filsafat Pendidikan


Hasan Langgulung (dalam Jalaluddin, 1997:22) berpendapat bahwa filsafat dan filsafat pendidikan menjadi sangat penting sebab akan menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan, dimana filsafat pendidikan adalah aktifitas pemikiran sebagai hasil pengkajian secara teratur dan mendalam yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan serta menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang akan dicapai. Dengan kata lain, filsafat berfungsi memberi memberi arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran filsafat tertentu dan memiliki relevansi dengan kebutuhan yang nyata. 

Dalam filsafat terdapat berbagai aliran filasafat pendidikan yang memberikan pandangan tentang pelaksanaan pendidikan. Implikasi berbagai aliran tersebut dapat diamati di sekolah-sekolah , yaitu apa tujuan dari pendidikan di suatu sekolah, bagaimana kedudukan peserta didik dan peran guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik, metode apa yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, dan kurikulum pembelajaran yang dirancang oleh masing-masing sekolah.

Untuk lebih jelasnya berikut beberapa aliran pendidikan menurut filsafat pendidikan;

Aliran Idealisme

Menurut aliran ini guru harus membimbing peserta didik karena pengetahuan terbaik adalah pengetahuan yang dikeluarkan dalam diri peserta didik, bukan dimasukkan dalam peserta didik. Prinsip aliran idealisme mendasari semua yang ada dan yang nyata di alam ini hanya idea, dunia idea merupakan lapangan rohani dan bentuknya tidak sama dengan alam nyata seperti yang Nampak dan tergambar. Artinya, manusia menganggap roh atau sukma lebih berharga dan lebih tinggi dibandingkan dengan materi kehidupan manusia,karena benda atau materi disebut dengan penjelmaan dari roh.

Aliran Realisme

Prinsip aliran realisme ini menyebut bahwa manusia selalu berusaha untuk mencapai tujuan hidup berupa, pertama keselamatan dan kebahagiaan hidup yang abadi. Kedua, adalah kehidupan dunia adalah mencapai kehidupan dunia yang sejahtera dan damai.

Dalam pendidikan, pelajaran harus didasarkan pada minat peserta didik, setiap mata pelajaran harus memiliki outline proses belajar mengajar, silabus, RPP. Pembelajaran di kelas berlangsung secara berkesinambungan mengikuti perkembangan zaman dan didukung oleh gambar – gambar, peta, foto dan hasil karya peserta didik sehingga aktivitas siswa dan guru dapat membantu pengembangan hakikat manusia.

Aliran Pragmatisme

Aliran berpendapat bahwa sumber pengetahuan manusia adalah apa yang mereka alami. Pragmatisme berasal dari kata “Pagma” yang berarti praktek atau aku berbuat. Manusia akan selalu berubah dan berkembang, untuk itu manusia akan bergerak menyesuaikan diri dengan keadaan terhadap perubahan dalam lingkungannya agar dapat bertahan hidup.

Dalam pendidikan, menurut pandangan pragmatisme, peserta didik dibentuk dalam suatu proses terorganisir dari pengalaman-pengalaman peserta didik masing-masing yang artinya manusia selalu belajar dari pengalamannya. Maka, guru harus menciptakan pembelajaran yang tidak memaksakan tetapi dapat membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran. Aliran ini dicetuskan oleh filsuf Amerika.

Aliran Eksistensialisme

Aliran ini berpendapat bahwa hanya manusialah yang bereksistensi, manusialah yang menjadi pusat perhatian. Manusia bebas menjadi apa dan bebas menentukan keputusan komitmennya sendiri dengan cara menciptakan dirinya secara aktif. Merencanakan, berbuat dan menjadi. Tetapi, manusia tidak terpisah dari dunia sekitarnya, artinya manusia terikat dan realistis dalam eksistensinya.

Pendidikan menurut filsafat ini bertujuan mengembangkan kesadaran individu, memberi kesempatan untuk bebas memilih etika, mendorong pengembangkan pengetahuan diri sendiri, bertanggung jawab sendiri, dan mengembangkan komitmen diri sendiri. Materi pelajaran harus memberi kesempatan aktif sendiri, merencana dan melaksanakan sendiri, baik dalam bekerja sendiri maupun kelompok. Materi yang dipelajari ditekankan kepada kebutuhan langsung dalam kebutuhan manusia. Peserta didik perlu mendapatkan pengalaman atau strategi untuk mengahadapi perbedaan-perbedaan peserta didik. Guru harus bersifat demokratis dengan teknik mengajar langsung.

Aliran Analitik

Aliran ini berfokus untuk menganalisis dan menguraikan istilah-istilah dan konsep-konsep pendidikan seperti pengajaran (teaching), kemampuan(ability), pendidikan (education), dan sebagainya. Serta mengecam dan mengklarifikasi berbagai slogan pendidikan seperti “Ajarlah anak-anak dan bukan mata pelajaran “ (Teach children, no subject). Alat-alat yang digunakan oleh filsafat analitik untuk melaksanakan tugasnya adalah logika dan linguistic serta teknik-teknik analisis yang berbeda antara seorang filusuf dan filusuf lain.

Referensi;

Jalaluddin dan Abdullah. 1997. Filsafat Pendidikan. Jakarta : Gaya Media Pratama

Tim Pengajar. 2009. Filsafat Pendidikan. Medan : Universitas Negeri Medan

Related Posts

Subscribe Our Newsletter