Pendidikan berasal dari bahasa Yunani “paedagogiek” (pais=anak, gogos=membimbing/menuntun, iek=ilmu) adalah ilmu yang membicarakan bagaimana memberikan bimbingan kepada anak. Dalam bahasa Inggris, pendidikan diterjemahkan menjadi ‘education’ (Yunani, educare) yang berarti membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan berkembang.
Dalam bahasa Indonesia, pendidikan berarti proses mendidik atau melakukan suatu kegiatan yang mengandung proses komunikasi pendidikan antara yang mendidik dan yang dididik. Melalui masukan-masukan kepada peserta didik yang secara sadar akan dicerna oleh jiwa, akal maupun raganya sehingga pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan sikap (afektif) sesuai dengan yang dituju oleh pendidikan tersebut.
Sementara itu merujuk pada UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dalam pendidikan terdapat klasifikasi teori pendidikan yang akan dijabarkan lebih luas lagi sehingga menambah referensi mengenai teori-teori pendidikan. Berikut ulasannya;
Aliran Nativisme
Aliran ini menyebut bahwa kemampuan diri anak ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. jadi perkembangan individu itu semata-mata dimungkinkan dan ditentukan oleh dasar turunan, misalnya ; kalau ayahnya pintar, maka kemungkinan besar anaknya juga pintar. Tokoh aliran ini adalah Arthur Schopenhaur (Jerman 1788-1860) dan J.J. Rousseau.
Aliran Empirisme
Aliran ini di komandoi oleh Jhon Locke, ia menyebut bahwa manusia itu lahir dalam keadaan suci, tidak membawa apa-apa. Sehingga Jhon Locke berkesimpulan bahwa hasil belajar peserta didik besar pengaruhnya pada faktor lingkungan.
Dalam aliran ini tingkah laku dalam belajar akan berubah kalau ada stimulus dan respons. Dalam aliran behavior, faktor lain yang penting adalah reinforcement (penguatan), yaitu penguatan yang dapat memperkuat respons.
Teori Konvergensi
Teori ini merupakan gabungan dari teori yang telah dijelaskan diatas, yang menyebut bahwa pertumbuhan dan perkembangan manusia bergantung pada faktor bakat/pembawaan dan faktor lingkungan, pengalaman/pendidikan.
Referensi;
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
https://www.google.co.id/amp/s/situgastik.wordpress.com/2014/01/19/aliran-aliran-dalam-pendidikan/amp/