-->

Ads 720 x 90

Fiksioner Free Blogger Theme Download

The Nine Golden Ways of Habib Rizieq Syihab and FPI




Pilkada DKI telah usai dan melahirkan pasangan Anies- Sandi sebagai pemenangnya, namun kemenangan pasangan nomor 3 ini membuat pendukung sejati nomor urut dua (Ahok-Djarot) tak terima dan terus melakukan perlawanan baik secara verbal dan non verbal. Namun jika melihat di media sosial, pendukung sejati nomor dua menilai kekalahan Ahok-Djarot juga tak terlepas dari sosok Habib Rieziq Sihab. (maaf) “Ahoker” juga menilai sosok HRS adalah biang keladi yang berhasil mempropagandakan warga DKI untuk tidak memilih Ahok-Djarot, sehingga pasca kekalahan dipilkada kemarin mencuat serangan-serangan verbal maupun non verbal ke arah HRS. 

Saya disini bukan memposisikan diri sebagai pendukung AHok ataupun Habieb Riziq Syihab, namun secara pribadi ingin menampilkan beberapa alasan agar Anda kenal siapa HRS. Ada pepatah menyebut, “Tak tahu, maka tak kenal, Tak kenal maka tak sayang dan tak sayang maka tak cinta”. Saya bukan pemuja Habib Rizieq, tetapi ketika membaca “coretan”, Gunawan Mohamad, entah benar tulisan Gunawan atau bukan intinya, “Mengecam Habib sebagai merongrong pemerintah dan seolah Habib membenci NKRI".

Nah dibawah ini, saya menulis kembali ulasan tentang sosok HRS yang dulu ditulis oleh Guru Besar Bidang Manajemen STIE Ahmad Dahlan Jakarta, Prof.Dr.Ir.H. Koesmawan, M.Sc., MBA., DBA yang dulu sempat beredar di media sosial WhatsApp. Nah untuk lebih lanjut berikut ulasan lengkapnya tentang siapa sosok HRS?

Pertama, ayah HRS adalah almarhum Habib Husein Syihab merupakan anggota Pandu Arab yang ikut berjuang mengusir penjajah Belanda di Indonesia. Bapak Husein Syihab ini, pernah bekerja di Rode Kruis (kini PMI) dan membantu suplai makanan dan obat-obatan untuk pejuang kemerdekaan. Pernah tangan Bapak Husein Syihab diikat dan diseret dengan kendaraan Jeep, dipenjara dan divonis hukuman mati oleh Belanda. Tapi, berkat bantuan Allah, berhasil kabur dari penjara dan melompat ke Kali Malang meskipun bagian pantatnya tertembak. Ternyata, sang ayah telah mewariskan darah juang untukmu berbhakti kepada Indonesia dengan membawa misi agama dan kemanusiaan. Jadi sungguh Naif, kalau ada orang menuduh Habib sebagai, tidak nasonalis atau anti NKRI, naudzubullah min dzaliq. Kejam amat yah.

Kedua, langkah FPI yang dinilai grasak-grusuk, tukang demo, padahal pasukan putih dan aparat setempat bersama FPI, telah banyak menutup tempat maksiat, perjudian, pelacuran dan narkoba. Bukankah Narkoba itu musuh utama Negara? Kok menuduh Habib seperti tak ada apa apanya sih? Semenara mang engkoes hanya baca berita saja, belum bisa berbuat seperti FPI, mengapa kalian diam saja, FPI berbuat.

Ketiga, menurut penuturan Prof.Dr.Ir. H. Koesmawan, M.Sc., MBA., DBA yang viral media WhasApp menyebut rekan rekan anggota tim penolong peristiwa Tsunami di Aceh, tidak banyak orang tahu,vHabib dan dan pasukan putih FPI, adalah evakuator mayat terbanyak, lebih dari100 ribu jenazah, ketika terjadi Tsunami di Aceh, membangun kembali masjid dan musholah, dan menginap di kuburan selama berbulan-bulan lamanya. Saya menangis, bangga dan terharu mendengar kabar ini. Saya tak bisa berbuat apa, sementara FPI berjibaku di Aceh. Tak hanya di Aceh, Habib dan pasukan putih menjadi garda terdepan dalam membantu korban bencana alam, banjir, longsor dan gempa bumi dengan dasar kemanusiaan di hampir seluruh wilayah, jika ada berita musibah, FPI langsung kirim pasukan putihnya. Ya saya Cuma bisa lihat di TV saja. Tega amat yang menyuruh FPI Dibubarkan. Kamu sudah bisa apa.

Keempat,  HRS dan FPI, bekerja sama dengan Kemensos RI secara nasional dalam Program Bedah Kampung. Ribuan rumah miskin di puluhan kampung Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Purwakarta, Pasuruan, Palu, dan Gresik, berhasil dibedah tanpa memandang apa agama mereka, apakah Habib benci persatuan? Benci perbedaan. Ah sungguh teganya teganya tegaanya orang yang memfitnah Habib.

Kelima, HRS dan FPI pernah bekerja sama dengan Kemenag RI dalam Program Pengembalian Ahmadiyah kepada Islam. Ribuan pengikut Ahmadiyah taubat dan masuk Islam. Seperti di Tenjo Waringin Tasik, 800 warga Ahmadiyah kembali pada Islam. Ya Allah bukankah langkah Habib ini sungguh mulia.

Keenam,  Habib dan FPI, pernah bekerja sama dengan almarhum Taufiq Kiemas Pimpinan MPR RI dalam pemantapan Empat Pilar RI. Tidak pernah menolak Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika selama ditafsirkan secara benar dan lurus. Maka itu Mantan Menteri Dalam Negeri Indonesia Gamawan Fauzi pernah mengimbau agar Kepala Daerah bisa menjalin kerja sama dengan ormas FPI. Sungguh tega sekali kalau oknum yang ingin membubaran FPI. Mikir dong. Jadi bener kata teman, Warung Padang itu paling demokratis, anda boleh mau pake OTAK atau tidak. Ahir-ahir ini, kurang yang memilih otak, semoga bukan “Rusak Utak”, pinjam kata Prof. Syefii.

Ketujuh, Habib sering mengirim bantuan kepada saudara kita yang teraniaya di Palestina dan negeri lainnya, Sayang luput dari pemberitaan yah.

Kedelapan, Habib dan Sejumlah Pemda di berbagai Daerah bekerjasama dalam program kebersihan lingkungan, penyuluhan kesehatan, pemberantasan hama pertanian, penghijauan lahan gundul, dan sebagainya.

Kesembilan, Habb dan pasukan putih sedang melakukan upaya pencegahan banjir Jakarta dengan mereboisasi daerah hulu sungai yang mengarah ke DKI di Pesantren Agrikultural dareah kaki Gunung Pangrango, Megamendung Puncak. Dengan menanam sekitar 40 ribuan pohon dan target 300 ribu pohon tahun ini tertanam di sana. Sehingga dua tahun kedepan ada satu juta pohon untuk reboisasi hutan di mana daerah tersebut ada empat aliran sungai yang mengarah ke Jakarta. Bukankah ini berarti HRS pernah kerjasama dengan Jokowi dan Ahok.

Kira-kira begitulah sekilas singkat tentang HRS dan FPInya yang perlu kita ketahui dan patut dijadikan refrensi dalam menilai sesuatu. 

Pesan Mang Engkoes

Menurut mang Egkoes dalam pesan yang sempat viral di berbagai grup WhatsApp, biarlah, saudara dan temen-temen menilai Habib dan FPInya sebagai, radikal, garis keras, pasukan nasi bungkus, intoleran, teroris dan sebagainya. Biarlah, itu semua menjadi urusan mereka dengan Tuhannya. Bahkan tak jarang juga temen-teman mang Engkoes ikut-ikutan minor kepada gerakan Habib ini, dinilainya sebagai, “bibit bibit tumbuhnya Radikalisme” dan sebagai “Pemegang Kunci Surga”. Sungguh keji mereka. Tak sedikit, sahabat mang engkoes, _*USA (Urang Sunda Asli), alumni ITB (pemikir kelas wahid, sebab, masuk ITB disebut putra-putri terbaik), Alumni -SMAN3 (SMA terbaik ujian nasioanalnya secara umum)*_  yang bersikap - “Minor terhadap Habib dan FPI-nya”.

Lebih lanjut lagi, Mang Engkoes meyakini bahwa Habib dan FPI adalah manusia biasa, yang jauh dari kata sempurna. Untuk itu mari mulai berbenah dan bijaklah menyikapi segala perbedaan. Lanjutkan berbuat yang terbaik untuk negeri ini, bergandeng bersama dalam bingkai “Bhineka Tunggal Ika.” MERDEKA. Bahkan Mang ENgkoes mendoakan HRS dan FPI nya diridhoi Allah. “Semoga Allah selalu meridhoi setiap langkah baik Habib, FPI dan seluruh Umat Islam pencinta NKRI ini, serta melindungi, menjaga kesehatan dan menjauhkannya dari fitnah dan marabahayanya”. Ujarnya dalam pesan berantai tersebut. 

(Editor: AF /Berbagai Sumber).


Related Posts

Subscribe Our Newsletter