-->

Ads 720 x 90

Fiksioner Free Blogger Theme Download

Anniversary ke 7; Sebuah Harapan Untuk Diperjuangkan



Aku semakin mencintaimu karena aku telah percaya engkau menyukai diriku apa adanya, dan bukan karena hal lain (John Keats)

Kira-kira ungkapan diatas bisa mewakili kata hati untuk terus menjaga sejarah hidup hubungan kita. Hari ini momentum 7 tahun tercipta diantara kita, dan tak pernah terpikirkan bisa sampai selama ini. Padahal jika melihat lika-likunya banyak masalah yang menerpa, mulai dari berbagai kekurangan yang dimiliki pada diri masing-masing.

Mengutip ungkapan Goenawan Mohamad bahwa keprihatinan, seperti halnya kebanggaan, juga kecemasan, seperti halnya optimisme—semua itu adalah pertanda rasa ikut memiliki. Atau rasa terpanggil. Barangkali karena tanah air memang bukan cuma sepotong geografi dan selintas sejarah. Barangkali karena tanah air adalah sebuah panggilan.

Kisah hubungan ini dimulai dengan optimisme masa lalu era tahun 2010, yaitu bermula dari seorang teman yang hampir tak pernah kujumpai hingga detik ini pasca mengenalkanku pada seorang gadis sederhana yang biasa saja menurut orang namun cantik bagiku, baik hati dan perilakunya (meskipun sblmnya banyak noda didalamnya). Perkenalan itu berlanjut melalui phone dan diwujudkan melalui pertemuan pertama di bulan Juni 2011, momen ini adalah hari bersejarah yang tak akan terlupakan, sungguh awal bahagia untuk saling memadu kasih antara dua insan yang saling menyayangi.

Selama beberapa tahun banyak sekali lika-liku yang bisa menjadi pembelajaran untuk saling menghargai, suka-duka adalah hal biasa yang wajib dihadapi setiap tahunnya terutama di tahun 2013 dan 2016 kemarin.

Kini tercatat hari bahagia buat hubungan yang terjalin lama, hari ini memasuki tahun ke 7 jalinan kasih ini memakan banyak waktu, biaya, tenaga, dan pikiran. Namun tepat di tanggal  02 November 2017 ini saya ucapkan happy anniversary yang ke 7 tahun. Aku sangat setuju dengan apa yang diungkapkan Andrew Carnegie bahwa jika ingin bahagia, buatlah tujuan yang bisa mengendalikan pikiran, melepaskan tenaga, serta mengilhami harapan dimasa mendatang. Semoga tahun depan kita bisa realisasikan harapan kita, bahagiain orang tua kita.

Ana Uhibbuka ya Habibatii... (AF)






Related Posts

Subscribe Our Newsletter