![]() |
Edit Gambar: Fizi/Sumber Gambar: FB |
Ekspresi kekagetan pemerintah atas kenaikan harga STNK, BPKB kendaraan bermotor yang disampaikan Menkoperek adalah tautologi ketololan yang parah.
Menurut KBBI tautologi adalah satu istilah dalam bahasa untuk menyebutkan satu ekspresi, kalimat, atau ungkapan secara berulang yang membuatnya membingungkan.
Pengulangan yang membingungkan dalam kasus ini adalah pertama bahwa kenaikan harga surat-surat tadi (dan juga secara bersamaan harga Listrik) adalah ekspresi kebijakan publik dari pemerintahan Jokowi-JK. Sebagai presiden, Jokowi mesti menjadi orang yang paling paham dan mengetahui perihal dari dikeluarkannya kebijakan PP No. 60/2016 ini. Mengingat produk kebijakan mesti dikeluarkan dalam bentuk peraturan yang ditandatangani dirinya sebagai presiden.
Kedua, ia menjadi tautologi (mohon maaf) ketololan pada saat diekspresikan kepada publik oleh ekspresi Menko dengan mengatakan jika presiden mempertanyakan kenaikan tadi. Bahwa ia (yang menandatangani kebijakan) seolah-olah mempertanyakan ketidaktahuannya mengapa dan oleh siapa kebijakan tadi bisa keluar. Sungguh ironis
Pada kasus ini sebenarnya tautologinya jauh lebih parah. Ini karena double ekspresi kekagetan presiden (pemerintah) pada ketidaktahuannya, ketidakmengertian mengapa harga naik tinggi dan mengapa ia menandatangani kebijakan tadi telah sengaja dibocorkan ke publik melalui seorang bacgrounder. Backgroudner atau pembocor itu adalah resmi orang pemerintahan yaitu si bapak menko yang juga ikut-ikutan mengeluarkan ekspresi kekagetan. Ia kaget mengapa si presiden kaget.
Nah jadinya kita melihat keadaan bahwa adanya penggandaan kebodohan dimana pemerintah mengekspresikan kebodohan pemerintah tentang pemerintahnya.
Pada ekspresi-ekspresi ketololan semacam ini kita harus banyak istigfar dan berlindung dari godaan setan.
Sumber: WAG
Editor: AF)