Pasca bulan Ramdhan 1438 kemarin, saya dan beberapa alumni pesantren dulu berkesempatan mendaki gunung salah satu gunung tertinggi di Indonesia, tepatnya Rinjani. Pendakian tersebut di namai dengan istilah “Ekspedisi Rinjani 7601” yang dikomandoi Kahfi, kebetulan alumni paling senior dalam rombongan tersebut. Sebelum prosesi pendakian tersebut dilakukan, kami melakukan beberapa persiapan unik dan tentunya dikomandoi ketua tim ekspedisi, dimulai dari minum air garam (konon katanya mampu memberikan tenaga ekstra saat mendaki) hingga pendataan personil.
Seperti yang kita ketahui gunung Rinjani memiliki ketinggian 3762 mdpl, berada diurutan ketiga setelah gunung Jayawija di Papua dan gunung Kerinci di Sumatera. Gunung ini juga merupakan salah satu gunung terfavorit di Indonesia yang memiliki berbagai keindahan yang cukup menarik wisatawan baik domestik dan mancanegara, sebut saja danau Segara Anak dengan airnya yang berwarna hijau kebiruan (disini banyak ikan loh..) dan ditepian danau Segara Anak terdapat gunung Barujari yang beberapa tahun terakhir pernah meletus (2.376 m.dpl). Bagi masyarakat suku Sasak danau Segara Anak ini dianggap sebagai tempat yang suci dan sakral. Bahkan bagi penganut agama Hindu dan Islam Wetu Telu Lombok, danau ini digunakan sebagai tempat ziarah dan peribadatan.
Namun sebelum Anda mendaki Rinjani sebaiknya Anda terlebih dahulu melakukan persiapan yang matang baik dari segi fisik, mental dan logistik. Selain itu, kenali juga lokasi, lingkungan hingga jalur-jalur pendakiannya. Jalur-jalur tersebut bisa Anda pilih salah satunya dan inilah yang akan menjadi rute perjalanan Anda.
Nah sebagai refrensi Anda mengenai jalur-jalur menuju puncak Rinjani, berikut ulasan singkat mengenai jalur tersebut.
Jalun Senaru
Jalur Senaru berada di desa Senaru dengan ketinggian 600 m.dpl, jalur ini merupakan salah satu jalur resmi yang paling disukai para pendaki karena jaraknya lebih pendek dan teduh sebab Anda akan memasuki hutan tropika yang cukup rimbun, namun tantangannya adalah Anda akan melalui jalurnya yang cukup menanjak. Jika Anda dari Bandara Internasinal Lombok (BIL), untuk menuju jalur Senaru harus terlebih dahulu ke Mataram dan bisa menggunakan kendaraan umum dengan durasi waktu sekitar 2 jam. Di desa ini sudah banyak tersedia penginapan beserta paket perjalanan wisata ke gunung Rinjani, untuk memudahkan perjalanan Anda, penulis menyarankan untuk menyewa jasa guide sebagai antisipasi keamanan dan kenyamanan dalam perjalanan. Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi petugas di pos penjagaan Taman Nasional Gunung Rinjani.
Ketika sudah selesai melapor di pos penjagaan, perjalanan Anda akan diawali dengan keindahan perkebunan warga setempat hingga memasuki hutan. Dalam perjalanan ini Anda akan melewati 3 pos dengan durasi waktu umum sekitar 5 jam (tergantung kondisi fisik pendaki). Nah setelah melewati pos 3 (Mondokon Lolak) yang berada pada ketinggian 2000 m.dpl, Anda akan mencapai Pelawangan Senaru dengan durasi waktu sekitar 2 jam (tergantung kondisi fisik pendaki). Di Pelawangan Senaru ini, Anda akan disuguhkan oleh hamparan pemandangan alam hingga puncak Rinjani dan Danau Segara Anak. Untuk menuju Danau Segara Anak dari Pelawangan Senaru, Anda akan menuruni bukit yang cukup terjal dengan jarak tempuh sekitar 2 jam.
Kemudian dari Danau Segara Anak menuju puncak Rinjani, Anda harus kembali menuju Pelawangan Senaru yang merupakan Kamp terakhir sebelum mendaki, sesampai disini silahkan istirahat kumpulkan tenaganya dan kembali melanjutkan perjalanannya menuju puncak pada pukul 02.00 dini hari.
Jalur Sembalun
Sembalun berada di ketinggian 1.150 m.dpl, merupakan jalur yang cukup mudah dijangkau dengan transportasi umum. Jika Anda dari BIL sebaiknya gunakan transportasi Bandara menuju terminal Pancor, sebelum mencapai terminal Pancor silahkan minta diturunkan di Masjid Masbagik sama kondektur/sopirnya. Nah jika sudah berada di Masjid Masbagik Anda bisa melanjutkan perjalanan menuju kawasan Aikmel, kemudian dilanjutkan dengan kendaraan umum lainnya menuju pos pendakian Sembalun. Alternatif lain jika Anda dari terminal Mandalika kota Mataram, silahkan cari transportasi umum jurusan Mataram-Aikmel (masyarakat setempat menyebutnya Mobil Engkel). Dari Mataram ke Aikmel akan memakan waktu sekitar 1 jam, sesampai di kawasan Aikmel silahkan ikuti arahan sebelumnya. Sebagai catatan bagi pengguna kendaraan umum Mataram-Aikmel sebaiknya Anda harus berangkat pagi hari, karena kendaraan menuju Aikmel hanya sampai pada jam 12.00 siang. O ia jika Anda dari Mataram, Anda akan melalui kawasan Masjid Masbagik yang telah penulis sarankan sebelumya.
Sesampai di pos Sembalun, Anda bisa melengkapi perlengkapan yang diperlukan. Sekedar informasi bahwa di jalur Sembalun ini terdapat jasa guide/porter (pembawa beban perlengkapan) dan penyewaan peralatan pendakian. Setelah proses persiapan perlengkapan, lanjutkan perjalanan dengan terlebih dahulu melakukan pendaftaran di pos penjagaan. Selama perjalanan Anda akan disuguhkan dengan pemandangan padang Savana yang luas dan indah (jika tidak percaya silahkan lihat di film Romeo Rinjani, kebetulan latar belakang film ini syutingnya lewat jalur Sembalun). Perjalanan ini kira-kira memakan waktu sekitar 4 jam dan melewati 3 pos utama sebelum memasuki bukit penyesalan.
Bagi kalangan pendaki, jalur sembalun merupakan jalur yang landai bila dibandingkan dengan jalur Senaru. Tantangan terberat jalur ini adalah harus perbanyak stok air, sebab jalur yang dilewati berupa hamparan savana yang luas dan sengatan sinar matahari. Sebelum mencapai pos 3 atau pos Padabalang Anda menemukan persimpangan jalan yang memisahkan jalur kanan ke bukit penyesalan dan ke kiri menuju bukit penderitaan. Namun kedua jalur ini memang cukup berat karena harus menuju Pelawangan Sembalun (2.639 m.dpl) dengan melewati 9 bukit, durasi waktu yang dibutuhkan menuju pelawangan Sembalun dari pos 3 sekitar 4 jam.
Pelawangan Sembalun merupakan pertigaan atau pos terakhir menuju puncak atau turun menuju Daanau Segara Anak. Ditempat ini, penulis sarankan untuk beristirahat dan medirikan tenda sambil menikmati pemandangan Danau Segara Anak dan gunung Barujari tepat dibawahnya. Kemudian, pukul 02.00 dini hari silahkan Anda lanjutkan perjalanannya menuju puncak dengan meniti bibir kawah merupakan perjalanan yang melelahkan, dengan medan berpasir yang gembur membuat langkah Anda terhambat mundur karena bila Anda melangkah, setengah langkah Anda akan turun, namun segala rintangan tersebut akan hilang saat Anda akan melewati perjalanan diakhir ketinggian 200 meter sebelum puncak.
Jalur Torean
Jalur Torean merupakan jalur yang saat ini banyak dilalui oleh para pendaki lokal, jalur ini berada di daerah Torean. Untuk menempuh jalur Torean Anda terlebih dahulu menuju Bayan, dari terminal Mataram cari transportasi umum yang menuju Lombok dengan durasi waktu kurang lebih 3 jam, kemudian teruskan menuju desa terakhir Torean. Lama perjalanan sekitar 1 jam dengan menggunakan Ojek. Hampir sama dengan jalur-jalur sebelumnya, disini juga terdapat berbagai fasilitas pendakian terutama jasa penyedia porter yang bisa membantu perjalanan Anda menuju Rinjani. Karena jarangnya pendaki yang melewati jalur ini sebaik nya penulis sarankan untuk memakai jasa porter.
Alternatif kedua Anda bisa menuju jalur Torean melalui daerah Sambik Elen, daerah ini bisa ditempuh dari dari Sembalun dengan durasi waktu sekitar 45 menit. Penulis sarankan menggunakan alternatif kedua, sebab ada titik pertemuan jalur pertama dengan kedua di pertigaan hutan Torean (bagi pendaki yang sering melewati jalur ini, titik pertemuan jalur ini tentu sudah tau). Melalui jalur Torean ini jarang sekali atau bahkan bisa disebut tidak ada pos-pos pendakian seperti jalur-jalur lain, maklum jalur ini masih dianggap jalur ilegal (tidak resmi). Jalur torean merupakan jalur yang biasa dilewati oleh penduduk sekitar untuk mencapai segara anak, untuk melakukan tradisi/prosesi Pakelem bagi Umat Hindu, jalur ini juga dapat menuju Gua Susu dan Gua Manik yang berada sebelum Danau Segara Anak.
Untuk memulai pendakian sebaiknya dilakukan pagi hari, jalannya agak berbahaya bila melakukan perjalanan pada malam hari karena sepanjang perjalanan akan melalui hutan lebat dan tentu saja sangat disayangkan bila Anda tidak menikmati pemandangan dan indahnya tanjakan yang menyesakan dada.
Untuk menuju Danau Segara Anak, Anda akan melewati satu-satunya post pendakian, yang akan kita tempuh selama 2,5 jam perjalanan melaluai hutan taman nasional. Setelah melewati pos ini kita akan menuju jalan yang berupa lembah yang berada pada sisi utara rinjani yang membawa aliran air sungai dari segara anak melalui Kokok Putih (nama sungai). Sepanjang jalur ini, Anda akan mengikuti aliran Kokok Putih, dengan melalui jalan setapak kecil dan melewati beberapa bukit, kita akan sampai pada Pelawangan Torean dan kita akan turun ke anak sungai kokok putih. Setelah melewati satu bukit lagi kita akan sampai pada kawasan Gua dan kolam air panas alami (warga setempat menyebutnya dengan nama Aik Kalak) yang berada di dekat Danau Segara Anak. Waktu tempuh yang diperlukan untuk sampai ke segata anak membutuhkan watu sekitas 8 jam perjalanan.
Untuk mencapai puncak Rinjani, terlebih dahulu harus melewati Pelawangan Sembalun. Kawasan ini akan disuguhkan dengan menjajaki tebing selama 4 jam, dan dari sini untuk mencapai puncak hampir sama dengan jalur sebelumnya di melalui jalur normal sembalun.
Jalur Timbanuh
Untuk menuju desa Timbanuh Anda bisa menggunakan kendaraan umum dengan rute Mataram menuju Masbagik dan dilanjutkan lagi dengan kendaran umum lainnya menuju Timbanuh, lama perjalanan menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam. Sesampai di Timbanuh Anda bisa menyewa jasa guide untuk mempermudah pendakian, namun layanan paket perjalanan belum ada.
Jalur Timbanuh merupakan jalur baru yang diresmikan oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), dibandingkan jalur yang sudah ada, jalur timbanuh belum mempunyai sarana yang memadai akan tetapi jalur ini menyediakan kelebihan ketersediaan air di sepanjang jalur pendakian dan beraneka ragam flora dan fauna serta jalur pendakian yang cukup menantang bagi Anda. Seperti yang diketahui, jalur Timbanuh ini hanya memperbolehkan pendaki untuk melakukan pendakian hingga ke Pelawangan Cemoro Rompes dan puncak selatan Rinjani, sementara untuk menuju Danau Segara Anak belum diperbolehkan sebab medan pendakiannya yang cukup curam dan berbahaya. Lama perjalanan dari Timbanuh menuju Pelawangan Cemoro Rompes sekitar 9 jam perjalanan.
Gunung baru jari dapat kita lihat dengan jelas dari cemoro rompes dibandingankan dari ketiga jalur pelawangan lainnya, karena posisinya paling dekat dengan gunung barujari dan ditempat ini juga terdapat padang edelweis.
Sumber Tulisan: diolah dari sini